22May/09

Mengerikan, Bikers Tewas Naik 55,5%

JALAN raya menjadi mesin pembunuh. Jalan raya Jakarta dan sekitarnya bak rimba belantara yang berisi hewan buas. Siap menerkam sang rusa yang lengah, letih, dan ceroboh. Tak percaya? Tengok saja jumlah pengendara sepeda motor (bikers) yang tewas di Jakarta dan sekitarnya naik 55,5%. Angka itu tercatat sepanjang Januari-April 2009 dibandingkan periode sama 2008. Menyedihkan! Dari total korban kecelakaan yang melibatkan sepeda motor yakni 106 orang, sebanyak 28 orang tewas atau sekitar 26,42%, sebanyak 78 orang luka berat dan ringan (73,58%).

Continue reading

21May/09

Transformasi RSA

REINKARNASI hal yang lumrah. Bagi sebuah organisasi hal itu merupakan bagian dari dinamika. Hal itu juga terjadi pada Road Safety Association (RSA). Lembaga nirlaba yang concern terhadap kampanye keselamatan berkendara di Indonesia itu, akhirnya merampungkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), Kamis (21/5) sore, di Jakarta. “Akhirnya rampung sudah AD/ART RSA, semoga kita semua semakin bersemangat,” tutur Rio Octaviano, yang sore itu juga dinobatkan sebagai Ketua RSA untuk periode 2009-2010. Pembahasan Kamis sore merupakan pertemuan kali ketiga sepanjang April-Mei 2009. Pertemuan pertama dilaksanakan di tempat yang sama dan pertemuan kedua 19 April 2009 di Pasar Motor, Kebayoran, Jakarta Selatan. Pertemuan ketiga yang dihadiri 7 anggota RSA yakni Rio, Ecko, Edo, Benny, Lucky, Riezha, dan Syamsul, berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga sekitar pukul 15.30 WIB.

Continue reading

18May/09

Speed and Distance #2

Beberapa hari ini, di jalan tol, saya selalu membayangkan dengan pengetahuan yang pernah dishare bersama..dan ini saya lakukan untuk jarak jauh maupun dalam city cruise…

Saya menggunakan 2 opini,

  1. Opini kumulatif, beban dan kecepatan (kecepatan yang di jabarkan per meter) – Dalam kecepatan 80 kmpj, berarti badan kita bergerak 22,2m/detik, dengan asumsi rentang waktu pengereman 3 detik ( 2 detik respon manusia (kita ambil yang terburuk), 1 detik respon kendaraan)
  2. Opini general, evaluate and re-act (2 secs), biasanya dipakai sebagian Road Safety ATPM – 1,5 sec untuk rentang total pengereman kendaraan, dan 0,5 waktu responsif manusia

Ternyata, saya tetap pilih nomor 1, kenapa?

Continue reading

01May/09

KopDarLing RSA – 2 Mei 2009

Salam Safety,

Tinggal beberapa jam lagi Kopdarling RSA akan diadakan… Dimohon dengan sangat para pemerhati road safety dan juga yg concern akan road safety untuk dapat bergabung bersama kami dan berdiskusi seputar road safety, Aturan LALIN dan juga diskusi lainnya…

Karena adanya acara Tumpek Blek maka acara kami pindahkan ke
Pelataran Parkir MidPoint Cafe yang letaknya di sebrang Masjid Al Bina Senayan dkt hotel Century Atlet Hotel…
Waktu yang sama yakni pukul 18.00 WIB – 22.00
Dengan beberapa agenda acara yg menarik antara lain
– Sosialiasi RSA dan kepengurusan
– Agenda Kegiatan RSA kedepan
– Pembahasan Mengenai Peraturan dan Rambu Lalu Lintas
– Diskusi road safety

PIC silahkan hubungi bro Ipank (YJOC) di 021 9971 8977

Akhir kata kami pengurus RSA berharap dengan sangat kehadiran rekan-rekan semua untuk turut serta dan bergabung bersama kami dalam rangka meningkatkan kepedulian akan keadaan jalan raya kita dan menciptakan jalanan yang aman untuk dikendarai

Let’s Share the Road…

Hormat Kami,
Pengurus Harian RSA
www.rsa.or.id

29Apr/09

20 Tewas Sepanjang Tiga Bulan

Korban Tewas Naik 81,8% NASIB pengendara sepeda motor (bikers) masih miris. Sepanjang tiga bulan 2009, 20 jiwa melayang sia-sia akibat kecelakaan sepeda motor. Sedangkan mereka yang terpaksa menderita luka-luka mencapai 66 orang. Total korban kecelakaan sepeda motor di Jakarta dan sekitarnya mencapai 86 jiwa. Menyedihkan.Bagaimana jika dibandingkan tiga bulan 2008? Jangan kaget. Korban jiwa naik 81,8%, sedangkan yang luka-luka berkurang 8,3%. Secara keseluruhan, korban kecelakaan naik 2,4%. Pada 2008 total korban kecelakaan sepeda motor mencapai 84 orang, sebanyak 72 luka-luka dan 11 meninggal.Jalan raya di Jakarta dan sekitarnya sepanjang Januari-Maret 2009 masih menyerupai monster. Korban jiwa dari bikers lebih banyak akibat ditabrak kendaraan roda empat dan lebih. Data yang penulis kumpulkan dari situs http://www.lantas.metro.polri.go.id/ menampilkan fakta bahwa angkanya mencapai 33,33%. Bagaimana dengan kecerobohan bikers yang menimbulkan lepas kontrol? Ternyata lebih kecil yakni 16,67%. Melihat populasi sepeda motor yang lebih besar, jumlah kecelakaan akibat motor menabrak motor ternyata jumlahnya mencapai 15,15%. Peluang motor menabrak mobil ternyata lebih kecil jika melihat data motor yang menabrak mobil yakni 10,61%. Kondisi jalan yang rusak dan banyak lubang memicu kecelakaan sekitar 6,06%.Ironisnya, mayoritas korban kecelakaan adalah para pria yang mencapai 85,37%, sedangkan wanita sebanyak 14,63%. Usia ProduktifDari sisi usia, kecelakaan yang melibatkan sepeda motor lebih banyak merenggut para usia produktif yakni 20-39 tahun. Jumlah dari kelompok ini mencapai 78,26%. Sebuah peringatan kepada kita semua para bikers, laju pemiskinan masyarakat akibat kecelakaan di jalan raya masih cukup tinggi. Usia remaja yang menjadi korban kecelakaan sekitar 13,04% , demikian pula dengan usia di atas 40 tahun yang hanya 8,7%.Situasi petang hingga dinihari yakni pukul 18.00-00.00 merupakan rentang waktu paling banyak terjadi kecelakaan yakni 31,82%, kemungkinan para bikers dalam kondisi lelah setelah beraktifitas seharian. Rentang waktu pagi hari hingga tengah hari, ketika mayoritas bikers memulai aktifitas, baik sekolah, kuliah, kerja, dan sebagainya, berkontribusi 25,76%. Sedikit di bawahnya pada area pukul 12.00-18.00 yakni 24,24%. Wilayah Jakarta yang paling banyak terjadi kecelakaan sepeda motor terletak di Jakarta Selatan (54,55%), Jakarta Pusat (15,15%), Jakarta Barat (9,09%), Jakarta Timur (9,09%), Jakarta Utara (6,06%). Sedangkan kawasan sekitar Jakarta berkontribusi 6,06%.Bayangkan, angka-angka di atas merupakan secuil catatan dari kecelakaan yang terekam. Penulis juga mempersempit data kepada kecelakaan yang menimbulkan korban luka dan korban jiwa. Jumlah kecelakaan yang menelan korban tentu masih lebih besar dari sebatas catatan ini. Haruskah kita menambah jumlah korban? (edo)