“Salam mas edo. Mohon ijin menghubungi. Saya putri. Dari tvone. Mohon ijin menghubungi perihal rencana mengundang mas untuk besok dialog di apa kabar indonesia pagi tentang safety driving. Mohon bantuannya mas.. Makasih..”
KALIMAT di atas adalah pesan singkat dari redaksi TV One yang saya terima, Kamis (13/6/2013) malam, saat saya berada di terminal tiga Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sontak saya teruskan kepada jajaran pengurus Road Safety Association (RSA). Respons pun mencuat.
RSA menggirim Ivan Virnanda, humas RSA untuk tampil sebagai pembicara, Jumat (14/6/2013) sekira pukul 07.00 WIB. Maklum, saya harus menunaikan tugas kantor untuk meliput ke Bali, selama dua hari. Praktis, tidak bisa menghadiri talkshow ‘Soal kecelakaan lalu lintas jalan’ yang disiarkan langsung itu.
“RSA menyerukan soal penegakan hukum yang tegas, konsisten, kredibel, transparan, dan tidak pandang bulu. Termasuk soal kasus kecelakaan Ari Wibowo, artis yang menunggang moge,” kata bro Ivan, dalam pesan singkatnya di What’s App, Jumat pagi.
Menurut dia, hal itu dilontarkan seusai RSA memaparkan pentingnya mengaplikasikan ‘Segitiga RSA’ saat berkendara. Esensi segitiga itu adalah berkendara yang aman dan selamat. Ketiga aspek itu mencakup: Rules, Skill, dan Attitude. Perilaku berkendara yang tidak egois dan saling menghargai, dipadukan dengan keterampilan yang mumpuni. Tentu saja dilengkapi dengan ketaatan pada aturan yang berlaku.
Soal kasus Ari Wibowo, kata bro Ivan, pembicara dari Kepolisian, yakni Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya menyatakan status sang artis menjadi korban. “Kata polisi status itu ditetapkan setelah olah tempat kejadian perkara dan melihat rekaman CCTV,” tegas bro Ivan.
Dia menambahkan, RSA tetap menyuarakan agar penegakan hukum transparan dan tidak pandang bulu.
Medium televisi maupun media massa mainstream lainnya, bagi RSA adalah ajang menyerukan aspek-aspek keselamatan jalan. Melalui media tersebut diharapkan para stakeholder keselamatan jalan bisa mendengar. Syukur-syukur bisa menyerap aspirasi publik. Amin. (edo rusyanto)