TIAP hari kita disodori fakta sekitar 22 kasus kecelakaan lalu lintas jalan di Jakarta dan sekitarnya. Akibatnya, rata-rata 27 orang menjadi korban kecelakaan. Mereka terdiri atas, dua orang tewas, delapan orang luka berat, dan 17 luka ringan. Data itu berasal dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas Polda Metro Jaya) tahun 2012. Oh ya, pada 2012, kasus kecelakaan turun tipis, yakni sekitar 1,15%. Baguslah.
Nah, dari itu semua, apa saja faktor pemicu kecelakaan di Jakarta dan sekitarnya. Yuk kita teropong.
Data Kepolisian memperlihatkan, di Jakarta, pada 2012, pemicu utama kecelakaan adalah faktor manusia. Kontribusi faktor manusia mencapai 97,68% dari delapan ribuan kasus tahun lalu.
Faktor manusia ternyata meningkat loh jika dibandingkan tahun 2011. Begini gambarannya. Jika pada 2011 masih sekitar 7.822 kasus, setahun kemudian naik tipis menjadi 7.834 kasus. Atau, tiap hari terjadi 21 kasus kecelakaan yang dipicu oleh faktor manusia.
Tahun 2012, faktor kendaraan berkontribusi sekitar 1,91% dan faktor jalan sekitar 0,41%. Kedua faktor tersebut ternyata turun tajam, yakni faktor kendaraan turun 27,14% dan faktor jalan 81,86%.
Faktor Manusia
Apa saja unsur-unsur di faktor manusia yang memicu kecelakaan? Coba kita lihat data Ditlantas Polda Metro Jaya berikut ini. Unsur lengah. Ternyata, inilah unsur tertinggi yang memicu kecelakaan di Jakarta dan sekitarnya. Unsur lengah berkontribusi sekitar 49,07%.
Ternyata unsur kelengahan pengemudi pada 2012 melonjak jika dibandingkan 2011. Tahun lalu, unsur kelengahan memicu 11 kasus kecelakaan setiap harinya. Angka itu melonjak sekitar 23% jika dibandingkan dengan tahun 2011.
Lantas, apa yang memicu kelengahan saat berkendara? Coba diingat-ingat, apa saja yang bisa membuat kita lengah saat menunggang kuda besi atau berada di belakang kemudi mobil. Barangkali, obyek bergerak atau tidak bergerak di sekeliling kita bisa menarik perhatian kita sehingga membuat lengah. Atau, aktifitas lain seperti melamun saat berkendara bisa membuat lengah. Ada lagi?
Di bawah unsur kelengahan, yang juga memicu kecelakaan di faktor manusia adalah berkendara tidak tertib. Mirip dengan unsur lengah, berkendara tidak tertib juga tercatat melonjak hingga sekitar 17% pada 2012. Tahun itu, berkendara tidak tertib memicu delapan kasus kecelakaan per hari. Oh ya, unsur tidak tertib berkontribusi sekitar 38,38% terhadap total kecelakaan.
Soal tidak tertib, menjadi pemandangan sehari-hari di lingkungan kota kita. Entah apa yang membuat mereka menjadi tidak tertib. Mulai dari melawan arus, melibas marka dan rambu, hingga berkendara sambil menelepon.
Oh ya, di luar lengah dan tidak tertib, ada unsur-unsur manusia lainnya yang berkontribusi memicu kecelakaan. Unsur-unsur itu adalah tidak terampil (8,73%), lelah (2,27%), mengantuk (1,30%), mabuk (0,19%), dan berponsel (0,05%).
Apapun pemicunya, kecelakaan masih menimbulkan nestapa. Kita disodori fakta, pada 2012, di Jakarta dan sekitarnya, setiap hari dua nyawa melayang sia-sia akibat kecelakaan di jalan. Belum lagi belasan orang luka-luka lantaran si jagal jalan raya. Bahkan, di tingkat nasional, kita mendapati fakta lebih memilukan, sekitar 89 jiwa tewas sia-sia setiap hari. Terus berkonsentrasi dan waspada saat berkendara bro. (edo rusyanto)