Mereka Berteriak Ketika Beban Bertambah Berat
JAKARTA, Minggu, 16 November 2014 – Road Safety Association (RSA) Indonesia menggelar aksi simpatik di enam kota berbeda, Minggu, 16 November 2014. Aksi bertajuk ‘World Day Of Remembrance (WDOR) for Road Traffic Victims alias Hari Perenungan Korban Kecelakaan Dunia’ dibalut dalam berbagai kegiatan.
Gelombang di empat kota bergerak pada pagi hari, sedangkan dua kota lainnya memilih sore hari. Empat yang pertama terdiri atas Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Jogjakarta, dan Kudus (Jawa Tengah). Sedangkan dua yang dimaksud adalah Palembang (Sumatera Selatan) dan Padang (Sumatera Barat).
“Kami ingin jumlah korban dan fatalitas kecelakaan terus bisa menurun. Saat ini, kecelakaan sudah menambah beban berat korban maupun keluarga korban. Sekitar 60% keluarga korban kecelakaan terkena dampak finansial,” kata Edo Rusyanto, ketua Road Safety Association (RSA) Indonesia di sela aksi damai WDOR 2014, di Jakarta, Minggu pagi.
Suara-suara senada bersahutan dari para relawan RSA Indonesia yang hadir di Jakarta. Termasuk dari para relawan ‘Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas’ atau IAABL yang hadir pagi itu. Suasana serupa juga mencuat di lima kota lainnya. Di Jakarta, sebelum acara dimulai seluruh peserta yang hadir diajak merenung sejenak, memberikan doa bagi para korban kecelakaan, dan tentu saja berharap kian mengecil jumlah korban yang berjatuhan. Kita tahu, di Indonesia setiap hari 70-an jiwa tewas akibat kecelakaan di jalan. Angka itu setara dengan tiga orang tiap jam, sedangkan di dunia tiap jam sekitar 141 jiwa tewas akibat kecelakaan.
Aksi simpatik WDOR yang digagas RSA Indonesia itu dibalut dengan beragam kegiatan. Di Jakarta misalnya, ada aksi bincang pagi yang melibatkan wakil IAABL Yulian Warman, Kasundit Dikyasa Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem, Direktotorat Keselamatan Transportasi Darat Kemenhub Yani, dan Ketua Umum RSA Indonesia Edo Rusyanto. Selain itu, dilengkapi dengan longmarch di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Serta, diselingi aksi pembagian buku cetakan panduan keselamatan di jalan.
“Di Jogjakarta kami juga melakukan longmarch serta membentangkan spanduk pesan keselamatan jalan. Kegiatan dimulai dari pukul 06.00 pagi,” papar Ali Syahid, koordinator Kulo Bikers Sanes Gankster di Jogjakarta, Minggu pagi.
Sementara itu dari Bandung, Ibrahim selaku PIC RSA Indonesia di Bandung mengaku menggelar acara serupa di kawasan CFD Bandung di Dago. Selain aksi bentang spanduk dan interaksi, aksi simpatik di Bandung juga diselingi dengan kuis bernuansa keselamatan jalan yang melibatkan warga di area CFD.
Aksi Nyata
Yani dari Kemenhub mengaku pihaknya sudah kian meningkatkan sinergi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) keselamatan jalan yang lainnya. Dia menyebut, pihaknya sudah kian solid dengan kementerian terkait maupun dengan jajaran kepolisian dan pemerintah daerah. Kemenhub, lanjut dia, juga sudah lebih membuat aksi konkret bagi keselamatan masyarakat, seperti membuat zona selamat sekolah.
“Kita berharap jangan sampai kian banyak pengguna jalan yang masuk daftar statistik kecelakaan,” sergahnya.
Sedangkan Ditlantas Polda Metro Jaya mengaku bakal lebih serius menindak mereka yang melanggar aturan dengan kategori berpotensi memicu kecelakaan. “Misalnya, melawan arus dan menerobos lampu merah,” tegas AKBP Warsinem.
Peran masyarakat, bagi Yulian Warman, juga amat penting untuk menyuarakan dan memperluas kesadaran berkendara yang aman dan selamat. “Kami akan terus menyebarluaskan keselamatan jalan, termasuk bekerjasama dengan RSA Indonesia,” kata dia.
Peran publik tak bisa dianggap remeh mengingat selamat ini kerap disebutkan bahwa faktor utama pemicu kecelakaan lalu lintas jalan adalah faktor manusia. “Kami, TACI Palembang peduli akan keselamatan di jalan,” kata Kriswindo, koordinator TACI Palembang yang menggelar aksi di Palembang, Minggu sore.
Sebagai bagian dari peranan publik, para relawan di Padang juga menyuarakan tentang beratnya beban yang akan dipikul oleh korban maupun keluarga korban kecelakaan. Relawan di Padang menyuarakannya dengan membentangkan spanduk, membagikan flyer, dan aksi pampang poster di lokasi strategis kota Padang, Minggu sore.
Beragam kelompok relawan RSA Indonesia juga turut ambil bagian pada aksi kali ini. Di Jakarta hadir antara lain, KBSG, Kopdar Pengicau, Bismania Community. HSX125 Community, RYC, YJOC, Mahasiswa UPN, STIRCOM dan TACI. Belum termasuk puluhan klub dan komunitas yang juga bergabung dalam aksi ini di lima kota lainnya.
Partisipasi publik dan bersinerginya para stakeholder keselamatan jalan dapat bahu membahu untuk memangkas fatalitas kecelakaan lalu lintas. Aksi simpatik WDOR 2014 hanya salah satu fitur. Perlu gerakan terus menerus untuk mengajak publik agar lebih sudi toleran dan mentaati aturan yang ada. “RSA Indonesia berharap target menurunkan fatalitas hingga 85% pada 2035 dapat segera terwujud,” ujar Edo Rusyanto. (*)
Informasi kontak:
Edo Rusyanto, Ketua Umum Road Safety Association (RSA)
Mobile: +621818141867
Email: edorusyanto@gmail.com
A Ahmad Fauzi, Humas Road Safety Association (RSA)
Mobile: 0878.7888.0970
Email: humas@rsa.or.id