PEREMPUAN sebagai pelaku kecelakaan lalu lintas jalan ternyata melonjak. Data Ditlantas Polda Metro Jaya memperlihatkan bahwa pada 2014 lonjakannya menyentuh angka 49,50%. Ada apa?
Sebelum mencaritahu kenapa terjadi lonjakan seperti itu coba kita lihat sejenak data milik Ditlantas yang membawahi Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi tersebut. Pada 2014, jumlah pelaku kecelakaan atau orang yang memicu kecelakaan secara keseluruhan menurun sekitar 6%. Namun, dari kelompok jenis kelamin perempuan justeru melonjak drastis. Di sisi lain, pelaku dari kalangan laki-laki menurun sekitar 8%.
Dampak dari melonjaknya jumlah pelaku dari kelompok perempuan itu membuat kontribusi perempuan juga ikut melonjak. Tahun lalu, kontribusi perempuan sekitar 7%, padahal pada 2013 baru sekitar 4%. Sebaliknya, para lelaki yang memicu kecelakaan menurun dari dari 96% menjadi 93%. Apakah perempuan pengendara kian agresif?
Sementara itu, perempuan yang menjadi korban kecelakaan di Jakarta dan sekitarnya justeru menurun. Pada 2014, setiap hari ada lima perempuan yang menjadi korban. Angka itu setara dengan sekitar 22,43% dari total korban kecelakaan.
Faktor Manusia
Belakangan kita dengan mudah melihat perempuan bersepeda motor atau mengendarai mobil. Bahkan, ada pengemudi angkutan umum bus maupun taksi dari kalangan perempuan. Boleh jadi inilah salah satu buah dari perjuangan emansipasi yang digaungkan Kartini.
Di sisi lain, seperti dibeberkan di awal tulisan, terjadi peningkatan perempuan yang menjadi pelaku kecelakaan. Entah karena kebetulan atau tidak, kian banyak jumlah yang berkendara, kian besar pula peluang menjadi pelaku. Namun, untuk mencaritahu persisnya apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan memang belum terlihat dari data yang dilansir Ditlantas Polda Metro Jaya.
Secara umum, data Ditlantas itu membeberkan bahwa pemicu utama terjadinya kecelakaan, yakni
62% adalah perilaku lengah saat berkendara. Sedangkan pemicu kedua terbesar adalah berkendara tidaka tertib, yakni 27%.
Tak ada perincian resmi apa saja yang menyebabkan seorang pengendara menjadi lengah atau tidak berkonsentrasi. Tapi, secara umum yang termasuk membuat lengah seseorang antara lain adalah obyek bergerak atau tidak bergerak. Melakukan kegiatan lain saat mengemudi hingga bergurau yang berlebihan sambil mengemudi. (edo rusyanto)