Jakarta, 2 Februari 2025.
Seperti yang kita ketahui, Presiden RI Bapak Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi untuk melakukan penghematan APBN yang selama ini dianggap dapat membantu program yang dapat langsung dirasakan rakyat Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa menurut data Korlantas POLRI, sebagai satu-satunya data resmi untuk data kecelakaan lalu lintas jalan, bahwa, angka kematian diakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas Jalan secara rata-rata masih diangka 3 nyawa/jam hilang sia-sia.
Dunia melalui PBB sudah membuat program Keselamatan LLAJ, dan tahun ini sudah masuk ke Dekade ke 2, setelah 2011-2020, saat ini memasuki tahapan 2020-2030, dengan target penurunan angka fatalitas sampai dengan 50%.
Masih disayangkan, angka pencapaian pemerintah Indonesia masih belum mencapai titik sukses. Hal ini bukan karena tidak bergeraknya roda instansi terkait, tapi belum terkoordinir nya secara komprehensif dari Hulu ke Hilir semua kebijakan ini.
Kami bukan sekali-dua kali berusaha untuk berkomunikasi dengan pimpinan tertinggi negeri, surat permohonan kami selalu kandas ke level bawah dalam pemerintahan, sedangkan kami menilai harus adanya koordinasi terukur dari Pimpinan tertinggi, atau dalam arti lain, membutuhkan Political Will yang kuat.
Apabila pemimpin kita mengutamakan rakyatnya, kami yakin mereka akan berusaha semaksimal mungkin dalam menyelamatkan nyawa rakyatnya. Salus populi suprema lex esto,
Kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam hal penghematan APBN, ibarat strategi Bom Atom, menghancurkan target tapi juga mematikan ekosistem di sekitarnya. Kami hanya berharap, Keselamatan LLAJ tidak termasuk ke dalam imbas Bom Atom ini, karena kami membutuhkan keseriusan termasuk pendanaan serius dalam hal Keselamatan LLAJ ini.
Kenapa kami khawatir, karena pada 18-20 Februari 2025 diadakan 4th Global Ministrial Meeting for Road Safety, pertemuan 5 tahunan dimana pemerintah Indonesia selalu hadir bersama dengan NGO, tapi tahun ini, setelah kami kawal dengan semangat undangan sampai masuk ke Indonesia, ternyata Kemenhub memutuskan untuk tidak hadir dikarenakan kebijakan tersebut, sehingga tidak ada perwakilan dari Indonesia sebagai keseriusan penanganan Keselamatan LLAJ, satu ekosistem yang turut mati karena Bom Atom.
Kontak Person :
Rio
Road Safety Association
Http://rsa.or.id
08121271978