29Mar/10

RSA-Baleno Club, Ngulik Road Safety

RSA-Baleno Club, Ngulik Road Safety

26187_374812264842_42365904842_3787197_7234626_n.jpgKEAKRABAN para penggiat keselamatan jalan dari Road Safety Association (RSA) mencuat bak bertemu sahabat lama, ketika bertandang ke Baleno Club Indonesia (BCI).

Dua kultur yang ‘berbeda’ justru menyatu dalam keasyikan mengulik soal keselamatan jalan (road safety), Jumat (26/3), pukul 21.30-23.40 WIB, di bawah temaramnya lampu taman di pintu 1, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.



Continue reading

10Mar/10

Materi Pembicara RSA pada acara IBC gelar diskusi dengan Departemen Perhubungan Darat.

Kehidupan sosial berkendara di jalan menjadi polemik yang tidak kunjung selesai, dari kemacetan yang ternyata menghamburkan uang senilai sekitar 62 Triliyun rupiah pertahun, salah satu contohnya penghamburan energi gas buang, lalu kecelakaan yang berefek panjang kepada korban, contohnya adalah ketika kecelakaan mampu menghambat kehidupan perekonomian satu keluarga.

Transportasi merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan ini, perpindahan badan dari satu tempat ke tempat yang relatif jauh sering di identikan dengan penggunaan moda transportasi, seiring dengan itu, maka pertumbuhan industri otomotif pun tidak terbendung, karena banyaknya demand dan cukupnya supply.

RSA hadir untuk mencoba berbuat, walaupun sedikit, berusaha mengurangi nilai-nilai negatif yang tercipta dari dinamika sosial yang ada pada kehidupan jalan raya. Kegiatan kami lebih kepada pendalaman dalam hal-hal yang masih jarang diungkapkan kepada publik pengguna transportasi darat.


Continue reading

09Mar/10

Obrolan Safety Riding di Bawah Sang Rembulan

MENARA Pemuda Indonesia di mulut Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tak seperti biasanya. Lokasi kopi darat (kopdar) pengguna sepeda motor Scorpio Club 225 (SC225) diwarnai suasana lain. Perbincangan soal keselamatan berkendara, khususnya keselamatan bersepeda motor (safety riding).

Ya. Sabtu (6/3), sekitar pukul 21.30-23.18 WIB, rombongan Road Safety Association (RSA) yang dikomandoi Rio Octaviano, sang ketua umum, menyambangi basecamp SC225 dalam rangka kopdarling. Tak pelak, perbincangan hangat mengenai safety riding-pun bergulir.

Continue reading

02Feb/10

Lowongan Litbang

RSA sebuah LSM yang bergerak dalam Keselamatan Jalan membutuhkan sekali orang-orang yang handal untuk berada dalam Div. Litbang RSA dan akan saling bekerja sama dengan Div. Litbang yang sudah ada saat ini yakni bro Edo dan bro Benny…

Persyaratannya adalah:

  1. Sudah memiliki SIM
  2. Peduli pada keselamatan jalan
  3. Menggemari pengolahan data
  4. Berlokasi di Jabodetabek
  5. Bersedia menyisihkan waktu rapat malam hari (rapat mingguan)
  6. Bisa kerjasama dengan tim
  7. Mampu berkerja secara sosial, tanpa ada bayaran
  8. Aktif di dunia maya

 

Kirimkan Biodata dan Surat Lamaran ke email sekretariat@rsa.or.id

an. BP Road Safety Association

www.rsa.or.id

Share the road!

02Feb/10

Multitasking Riders/Drivers, Berbahaya!

Kenapa disebut Multitasking?

Ya tentu saja karena selain melakukan kegiatan mengemudi, pengendara tersebut juga “nyambi” melakukan kegiatan lain.

Apa saja kegiatan yang biasa dilakukan oleh seorang pengendara kendaraan, baik itu roda-2 atau roda-4 ? Akan kami urutkan dari yang paling sering kami lihat.

1. Merokok

2. Memainkan HP (bertelepon/ber-SMS)

3. Mendengarkan musik

4. Mengobrol dengan boncenger/penumpang



Continue reading

01Feb/10

Azis Gagap Ngomong Safety Riding

TIGA orang pemain organ tunggal ricuh. Mereka memperebutkan uang saweran. Baku hantam tak terelakkan. Sang penonton yang nyawer dan penyanyi organ tunggal kelihatan kebingungan. ”Mestinya yang ribut itu penonton, ini malah pemain organnya, bisa sopan gak?!” Sergah sang penonton itu.

Sejumlah orang yang ada di depan peristiwa itu bukannya melerai, mereka malah bertepuk tangan, senyum-senyum, bahkan tertawa lebar. Ada apa dengan masyarakat kita?


Pantas saja…., itu hanya penggalan dari shooting Opera Van Java (OVJ), sebuah tayangan komedi yang disiarkan Trans7 setiap Senin-Jumat pukul 20.00 WIB. Adegan tawuran tadi adalah scene ketiga atau terakhir dari shooting, Rabu (27/1), pukul 21.45 WIB, di Studio Guet, Perdatam Pancoran Timur, Jakarta Selatan.

Sang pemain organ, Andre, Azis, dan Sule kerap mengocok perut para penonton shooting maupun penonton siaran tv. Terlebih sang penonton, Parto Patrio yang berperan sebagai sang dalang dalam OVJ. Shooting malam itu juga dipermanis oleh sang penyanyi organ tunggal yang diperankan oleh artis ayu, Rini. Lalu, siapa sejumlah orang yang ada di depan panggung OVJ?

Ini dia….puluhan pengendara sepeda motor alias bikers yang dikoordinasikan oleh Road Safety Association (RSA). Sedikitnya yang tercatat ada 48 bikers, mereka berbaur dengan penonton lain. Dari atribut yang dikenakan terlihat di antaranya dari Komunitas Suzuki Thunder (Koster), Honda Supra Jakarta (HSJ), Yamaha Jupiter Owner Community (YJOC), SRC Depok, dan TRC 125. Bikers pun tertawa lepas. ”Seru dan menghibur,” ujar Bro Shasya, dari YJOC.

Azis Gagap (foto:kapanlagi.com)

Perilaku Bikers

Di tengah itu semua, Azis gagap, sang bintang OVJ mengaku, prihatin atas maraknya kecelakaan lalu lintas jalan di Jakarta. Maklum, di Jakarta rata-rata korban tewas mencapai tiga orang per hari, belum lagi belasan yang luka ringan dan luka berat. ”Tidak aneh terjadi kecelakaan karena pengguna jalan ugal-ugalan,” ujar Azis saat bincang dengan saya di sela shooting OVJ.

Azis yang kini juga sibuk menjadi host di Beauty and Azis (B&A), besutan Trans7, melihat faktor ekonomi dan sosial yang mendorong bikers tidak disiplin. ”Ada yang alasannya dikejar-kejar waktu untuk ke tempat kerja. Untuk yang seperti ini, menurut saya lebih baik berangkat lebih awal,” seloroh Azis yang malam itu naik Suzuki X-Over putih, B 1458 BFV dengan masa berlaku pelat nomor hingga 2014.

Saat saya singgung pentingnya lawakan atau candaan dalam OVJ maupun B&A diselipi dengan ajakan agar penonton lebih disiplin saat berkendara di jalan, Azis antusias. ”Bikinin aku bahannya, nanti aku bacakan dalam B&A,” tukas komedian itu.

Terkait pentingnya bersepeda motor yang aman dan selamat (safety riding), Azis juga mengingatkan agar pengendara jalan lebih tertib karena jumlah polisi lalu lintas jumlahnya tidak imbang dengan pengguna jalan. ”Selain itu, harus banyak bersabar,” katanya.

Sekadar penyegaran, di Jakarta saat ini sedikitnya terdapat 7,3 juta sepeda motor dan sekitar lima juta mobil.

Tayangan seperti OVJ yang kerap mengocok perut penonton bagi saya bisa menjadi salah satu pintu masuk mengajak pemirsa berlaku santun saat di jalan. Sebuah ajakan yang masuk tanpa menggurui dengan gaya rileks banyolan pelawak, bisa masuk ke alam bawah sadar pemirsa. Muaranya, diharapkan pemirsa lebih sadar bahwa berkendara yang tertib bisa membahagiakan banyak orang, termasuk orang tercinta yang menunggu di rumah. (edo rusyanto)

29Jan/10

Infrastruktur Mendisplinkan Pengguna Jalan?

AWAL pekan ini, pengurus Road Safety Association (RSA) berkenan diterima oleh Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Wakadishub) DKI Jakarta Riza Hashim, untuk sharing mengenai problem transportasi di Jakarta.

RSA yang diwakili Rio Octaviano selaku Ketua dan Edo Rusyanto (Litbang), secara aktif juga memaparkan apa yang menjadi harapan dan masukan dari para pengguna jalan. Terutama soal pentingnya aparat Dishub menertibkan disiplin para pengemudi angkutan umum.

“Selama ini sulit meningkatkan disiplin pengguna jalan. Karena itu, pendekatan kami adalah dengan pembangunan fisik. Misalnya, pembangunan busway. Ternyata bisa membuat disiplin penumpang yakni hanya naik dan turun di halte tertentu. Kami tidak bisa menegakkan hukum dengan menjaga ruas jalan tertentu dalam waktu 24 jam terus menerus,” kata Riza Hashim.


Continue reading

27Jan/10

Pentingnya Helm

Bagi para pengendara sepeda motor keselamatan berkendara secara prinsip dasar adalah meliputi kelengkapan sepeda motor seperti rem, kaca spion, kondisi lampu motor hidup, dan kondisi ban tidak bocor atau kempis. Kemudian, kelengkapan surat-surat seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan surat izin mengemudi (SIM) jenis C. Selain itu, bagi pengendaranya harus melengkapi diri dengan helm standar baik itu yang menutup seluruh kepala (full face) atau separuh kepala (half face), serta menggunakan jaket pelindung dan sarung tangan. Dalam keadaan tertentu, seperti berkendara jarak jauh saat touring, sebaiknya menggunakan sepatu lars panjang atau sepatu boot. Saking seriusnya menekan kecelakaan sepeda motor pemerintah bahkan memasukan penggunaan helm dalam Undang-undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 61 ayat (3) dan PP No. 44 tahun 1993 yang mensyaratkan bagi semua pengendara sepeda motor dan penumpangnya untuk memakai helm.

 


Penumpang yang tidak memakai helm bisa kena pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan, atau denda sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).

 

Banyak kecelakaan lalu lintas yang membuktikan bahwa pengendara yang tidak memakai helm standar mengalami gegar otak bahkan kehilangan nyawa. Penelitian Kepolisian RI pada tahun 1972 bahkan menemukan fakta bahwa 50% kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa dari pengendara sepeda motor disebabkan oleh luka di kepala. Tren tersebut berlangsung hingga penghujung 2008.

Perjalanan mengkampanyekan wajib menggunakan helm tidak berjalan mulus. Kota yang bisa disebut pelopor adalah Jakarta. Sebagai Ibukota Negara, wajib helm diberlakukan sejak 1985. Namun, tentangan terhadap aturan wajib helm mencuat pada 1987 di Kota Ujung Pandang (Makassar). Unjuk rasa menentang penggunaan helm bagi pengendara dan penumpang yang membonceng bahkan sempat menimbulkan tiga korban jiwa.

Upaya Kepolisian RI dan Departemen Perhubungan untuk mengkampanyekan penggunaan helm memang tak pernah henti. Sepuluh tahun kemudian, pemerintah bahkan sempat membagikan helm gratis bagi pengendara sepeda motor. Tidak saja pemerintah, para agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan para dealer juga mengkampanyekan penggunaan helm standar. Mereka bahkan menggelar operasi penukaran helm tidak standar yang populer disebut helm cetok, dengan helm standar. Kampanye seperti itu bergulir dan menguat pada tahun 2008. Terkait helm, pemerintah melalui Departemen Perindustrian (Depperin) bahkan menerbitkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 40/M-IND/PER/6/2008 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua Secara Wajib, menegaskan bahwa seluruh helm yang beredar di Indonesia harus memiliki SNI tersebut. Tak terkecuali helm impor.

Dari kesemua itu, faktor paling penting adalah pengendara harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Termasuk berhenti di belakang garis putih di setiap perempatan jalan. Bergerak saat lampu hijau dan berhenti pada saat lampu merah. Tidak saling menyerobot dan menghormati pengguna jalan raya lainnya, terlebih para pejalan kaki.

sumber : http://edorusyanto.wordpress.com/2010/01/25/pentingnya-helm/