10Nov/19

Hari Mengenang Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia, RSA Kembali Turun ke Jalan

Jakarta, rsa.or.id — Tanggal 17 November, diperingati sebagai hari Mengenang Korban Laka Lantas Sedunia atau ‘World Day of Remembrance for Road Traffic Victims’ (WDOR). Dengan semangat menurunkan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas, Road Safety Association (RSA) Indonesia berkomitmen untuk beraksi dimulai dari diri sendiri dan mengajak seluruh pengguna jalan untuk ikut ambil bagian.

“Selamatkan anak bangsa dari kecelakaan lalu lintas, selalu patuhi aturan lalu lintas demi nyawa kita dan generasi penerus kita,” demikian isi rilis tertulis RSA.

Continue reading

16Jul/19

Viral, Video 2 Pemotor Ngotot Terobos Busway

Jakarta, rsa.or.id — Video 2 orang pengendara sepeda motor yang ngotot masuk jalur bus TransJakarta (busway) viral di media sosial. Kedua pemotor tersebut tetap ingin masuk jalur TransJakarta meski sudah dilarang petugas.

Dalam video tersebut, tampak kedua pemotor tetap berada di depan portal. Salah satu dari pemotor tersebut bahkan turun dari motor dan beradu argumen dengan seorang petugas.

Continue reading

03Jun/19

“One Way” di Tol Jakarta-Palimanan Disetop

Cikampek, rsa.or.id — PT Jasa Marga bersama pihak kepolisian menghentikan penerapan sistem “one way” atau satu arah dari Jakarta sampai Palimanan yang dilakukan untuk mengurai kemacetan selama arus mudik lebaran 2019.

“Rekayasa jalan tol dengan sistem one way dihentikan. Jadi sekarang, jalan Tol Jakarta-Cikampek dan jalan Tol Cipali kini normal dua arah,” kata Corporate Communications Department Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti, di Cikampek, seperti dikutip dari Antara, Senin (3/6/2019).

Continue reading

03Jun/19

Hari Ketiga Mudik, Korlantas Polri Menindak 11.524 Pelanggaran

Jakarta, rsa.or.id — Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat sebanyak 11.524 penindakan pelanggaran lalu lintas saat Operasi Ketupat 2019 pada H-3 Hari Raya Idul Fitri. Dari 11.524 pelanggaran yang ditindak, sebanyak 3.238 di antaranya penilangan dan 8.286 berupa teguran.

“Pada umumnya yang ditindak ini karena pemudik mengantuk di jalan dan tidak mematuhi rambu lalu lintas,” ujar Kepala Posko Operasi Ketupat 2019 Korlantas Polri, Kombes (Pol) Bakharuddin Muhammad Syah di Kantor Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2019).

Continue reading

03Jun/19

Hingga H-3 Lebaran: 284 Kecelakaan, 61 Orang Meninggal Dunia

Jakarta, rsa.or.id — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan data kecelakaan dan korban meninggal selama arus mudik dari H-7 hingga H-3 lebaran 2019. Hingga H-3, tercatat ada 284 kecelakaan dan 61 orang yang meninggal dunia.

Jumlah kecelakaan selama arus mudik sendiri dinilai menurun jika dibandingkan dengan arus mudik pada tahun lalu. Ada sejumlah faktor yang disebut membuat angka kecelakaan dan korban yang meninggal selama arus mudik menurun.

Continue reading

29May/19

Mudik Lewat Trans Jawa? Waspada 4 Hal Ini

Jakarta, rsa.or.id — Kehadiran jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga ke Surabaya menjadi pilihan masyarakat yang hendak mudik Lebaran tahun ini. Tersambungnya jalan tol secara penuh ini tentunya memudahkan masyarakat yang hendak mudik, khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi.

Meski begitu, ada sejumlah catatan atau hal penting yang perlu diketahui para pemudik bila menggunakan jalur Trans Jawa ini. Apa saja yang perlu diketahui pemudik?

Continue reading

20May/19

Penggunaan GPS Handphone, Menhub Setuju dengan Usulan RSA

Jakarta, rsa.or.id — Perkembangan teknologi informasi saat ini tidak dapat dibendung, oleh karena itu, kita sebagai pengguna harus juga bijak dalam menyikapinya.

Keputusan Mahkamah Konstitusi dalam menolak gugatan terhadap pasal 106 (1) kami rasa sudah tepat, apabila dilihat dari sisi hukum yang berlaku. Sebab, RSA selalu memperhatikan 3 aspek keselamatan berkendara, atau yang disebut segitiga RSA yang terdiri dari menaati aturan lalu lintas, memahami ketrampilan berkendara, dan beretika di jalan raya.

Dalam polemik GPS pada handphone ini, RSA memperhatikan dua aspek yang menjadi bahan analisa kami, pertama adalah, mengakomodir arus teknologi informasi yang mempermudah pengendara, dan juga faktor ketrampilan berkendara, dengan tetap menghargai aturan lalu lintas.

Seperti yang kita ketahui, bahwa instrumen berkendara ada beberapa hal, antara lain, kemudi, persneling, pedal gas, dan spion. Masing-masing dari instrumen tersebut memiliki fungsi yang berbeda, dalam hal ini, kami mencoba mengusulkan penggunaan GPS Handphone diperlakukan seperti spion. Dimana, kita memperlakukan spion dengan cara melirik, bukan dengan melihat secara intens.

Maka, bila dalam aturan berkendara dengan dengan konsentrasi, menambah kegiatan berkendara dengan cara melirik GPS mungkin bisa dipertimbangkan. Dengan catatan, pengendara tidak melakukan kegiatan operasional dari handhone, misalnya, merubah rute, merubah pengaturan aplikasi, apalagi sampai menjalankan aplikasi lainnya.

Hal ini secara lisan disetujui oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam interview singkatnya di radio Elshinta hari Selasa, 5 Februari 2019 lalu, yang juga narasumber lainnya adalah Rio Octaviano, Badan Kehormatan RSA.

Saat itu, Rio mengusulkan kepada Menhub tentang GPS pada handphone agar dapat disesuaikan, sehingga dapat mengakomodir derasnya arus teknologi saat ini. Menhub, menyetujui usulan GPS pada handphone ini diperlakukan seperti spion yang hanya dilirik bukan dilihat, tapi Menhub juga dengan tegas melarang kegiatan lainnya yang sampai mengganggu konsentrasi saat berkendara.

Rio juga mengatakan, bila saja pemerintah mau tetap melarang tanpa kompromi tentang penggunaan GPS pada handphone, maka, pemerintah wajib melarang mobil-mobil yang melengkapi fitur GPS, menelepon, bahkan mirroring handphone sehingga bisa menonton youtube. (*)

20May/19

Bukber RSA Sukses Dihadiri Stakeholder Keselamatan Jalan & Pengguna Jalan

Jakarta, rsa.or.id — Sabtu (18/5/2019) menjadi momen bersejarah bagi Road Safety Association (RSA) Indonesia. Pada hari itu digelar Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi antar pengguna jalan. Acara sukses dihadiri oleh stakeholder keselamatan jalan, Korlantas Polri dan Kementerian Perhubungan, dan semua unsur pengguna jalan, mulai dari pejalan kaki, pesepeda kayuh, pesepeda motor, pengguna mobil, dan organisasi pegiat keselamatan jalan.

Acara yang digelar di Kedai Sinau, salah satu tempat ngopi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dimulai dengan paparan dari Badan Kehormatan RSA Indonesia, Rio Octaviano soal hasil Seminar Internasional NGO Road Safety seluruh dunia yang dihadiri RSA, berlangsung di Yunani beberapa waktu lalu.

Rio menyampaikan adanya perubahan pencapaian target penurunan angka kecelakaan lalu lintas di dunia sebesar 50% pada tahun 2030. “Untuk mencapai hal itu, Global Alliance NGO Road Safety mencanangkan program ‘Save Lives #SpeakUp’ yang bersamaan dengan Global Road Safety Week oleh United Nation atau #UNgrsw,” kata Rio menjelaskan.

Wujud nyata dari tagar #SpeakUp dilakukan di acara itu juga, dimana RSA meminta semua peserta untuk menuliskan ide, dan aspirasinya di atas signboard yang dibagikan. Banyak ide, dan aspirasi yang disampaikan peserta.

“Jumlah korban kecelakaan masih tinggi, saatnya kita lakukan action,” ujar salah satu peserta dari Save The Children yang diminta membacakan tulisan aspirasi di signboard.

“Karena sekarang bulan puasa, saya usulkan program PAHALA, yang artinya pakai helm di kepala,” kata peserta lain dari unsur pesepeda motor yang disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara pegiat Koalisi Pejalan Kaki, Alfred mengingatkan kembali akan fungsi trotoar. “Mengingatkan lagi buat kawan kawan. Trotoar bukanlah dekorasi. Iya jalur buat pejalan kaki. Kita semua adalah pejalan kaki,” ujar Alfred.

Lain lagi yang disampaikan komunitas First Aid For Indonesia (FAFI). Eko, perwakilan FAFI yang hadir mengatakan pentingnya pertolongan pertama pada korban kecelakaan. “First aid first protection. Setiap korban kecelakaan patut mendapat pertolongan dari orang yang paham. Banyak kasus kematian korban laka justru dipicu oleh pertolongan pertama yang tidak benar,” tukas Eko.

Dari stakeholder keselamatan jalan, Korlantas Polri diwakili AKBP Halim Rasyid, dan dari Kemenhub dihadiri Bapak Avi, dari Subdit Manajemen Keselamatan, Bapak Elia Octo dari Dit. Sarana.

Dalam sambutannya, mereka menyampaikan perkembangan terkini terkait kesiapan Pemerintah dalam menghadapi arus mudik lebaran 2019. “Kami telah siap mengamankan, dan melayani perjalanan mudik dan arus balik rekan-rekan sekalian. Kami pastikan perjalanan mudik nanti akan aman, nyaman, lancar dan selamat,” katanya. (ls)

12Apr/19

Jean Todt & Michele Yeoh Sambangi Booth RSA Indonesia di Yunani

Chania, rsa.or.id — Pada kesempatan pameran poster yang diadakan pada acara Pertemuan ke-6 Global Alliance of NGO’s for Road Safety ini, RSA mendapatkan kehormatan dikunjungi oleh Mr. Jean Todt dan istrinya Mrs. Michele Yeoh.

Jean Todt adalah Special Envoy United Nations for Road Safety, atau Utusan Khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Keselamatan Jalan Dunia.

“Kami bukan LSM dengan pola kerja “project base”, tapi juga selalu mengerjakan dengan hati, karena keselamatan jalan adalah idealisme kami, dan dari idealisme itulah RSA terbentuk dari akar rumput”, tutup Rio, melalui sambungan komunikasi di Chania, Yunani, Kamis (12/4/2019).

RSA yang diwakili delegasinya, Rio Octaviano, memaparkan konsep dalam merubah perilaku berkendara, menuju perilaku berkendara yang berkeselamatan.

RSA memang sering dikenal sebagai organisasi dengan pola pikir “out of the box”, karena RSA selalu memberikan “jiwa road safety” pada setiap kegiatannya.

View this post on Instagram

Pada kesempatan pameran poster yang diadakan pada acara Pertemuan ke-6 Global Alliance of NGO's for Road Safety ini, RSA mendapatkan kehormatan dikunjungi oleh Mr. Jean Todt dan istrinya Mrs. Michele Yeoh. RSA yang diwakili delegasinya, Rio Octaviano, memaparkan konsep dalam merubah perilaku berkendara, menuju prilaku berkendara yang berkeselamatan. RSA memang sering dikenal sebagai organisasi dengan pola pikir "out of the box", karena RSA selalu memberikan "jiwa road safety" pada setiap kegiatannya. "Kami bukan LSM dengan pola kerja "project base", tapi juga selalu mengerjakan dengan hati, karena keselamatan jalan adalah idealisme kami, dan dari idealisme itulah RSA terbentuk dari akar rumput", tutup Rio, melalui sambungan komunikasi di Chania, Greece.

A post shared by Road Safety Association (@rsaindonesia) on

09Apr/19

Bertolak ke Yunani, RSA Indonesia Bawa Konsep Besar Road Safety

Jakarta, rsa.or.id — Untuk keenam kalinya, Road Safety Association (RSA) Indonesia memiliki kesempatan menghadiri Nongovernmental Road Safety Alliance Global Meeting. Rapat umum LSM Keselamatan Jalan dari seluruh dunia ini digelar di Chania, Yunani, mulai 9 April sampai 13 April 2019.

Dalam rapat keenam ini, Aliansi LSM Keselamatan Jalan Internasional mengusung tema besar “From Global to Local Action”. Tim RSA Indonesia diwakili Rio Octaviano sebagai Badan Kehormatan.

Dalam pertemuan ini, RSA Indonesia membawa konsep besar bagi pemahaman pentingnya keselamatan jalan pada elemen terkecil di masyarakat, kepada para peserta Rapat Global. Tak hanya itu, RSA Indonesia juga akan melakukan ‘benchmark’ terkait aksi-aksi keselamatan jalan di dunia yang bisa diterapkan di Indonesia.