KOTA Jakarta memang luar biasa. Di Ibu Kota Republik Indonesia inilah perputaran uang terbesar di negara yang memiliki 17 ribuan pulau. Salah satu tempat perputaran uang itu adalah lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di “pasar” yang bertempat di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) Sudirman, Jakarta Selatan itu setiap hari berputar uang hingga Rp 15 triliun. Coba aja cek disini.

Nah, di tengah kawasan pusat bisnis terbesar di Jakarta itu belasan anak muda berkumpul membahas yang lain dari biasanya. Kalau rutinitas di kawasan itu berbicara bisnis dan bisnis, kali ini anak-anak muda itu justeru membahas masalah sosial, yakni masalah keselamatan berlalulintas jalan. Tajuk yang dipilih adalah “Road Safety Awareness”.

Dari topik yang diusung itu mudah ditebak bahwa apa yang diperbincangkan adalah seputar bagaimana agar para pengguna jalan lebih peduli akan keselematan sesama pengguna jalan. Membangun budaya agar keselamatan berlalulintas jalan merupakan sebuah kebutuhan, bukan sekadar kewajiban. Menutup sekecil mungkin celah terjadinya kecelakaan di jalan dan mengurangi risiko jika terjebak dalam insiden di jalan raya.

Sekumpulan anak muda itu berasal dari Road Safety Association (RSA) Indonesia yang diajak bekerjasama oleh PT Supreme Energy. Perusahaan yang berkantor di lantai 18 gedung Equity Tower itu mengajak RSA Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada karyawan mereka. Supreme Energy merupakan perusahaan yang memfokuskan bisnisnya pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Dalam laman resminya disebutkan bahwa kehadiran perusahaan itu untuk mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi yang cepat tumbuh dan membangun bauran energi yang lebih ramah lingkungan dengan peningkatan proporsi energi terbarukan.

Selain membahas teori di dalam ruangan, Road Safety Awareness juga menggelar kegiatan di luar ruang untuk materi membangun budaya mempersiapkan kendaraan sebelum berkendara sepeda motor. Lokasi yang dipilih adalah areal parkir bekas KTS Semanggi di bagian depan gedung Equity Tower.

rsa supreme 2014 di luar

Materi kelas yang bertempat di lantai 18 Equity Tower mencakup apa saja risiko berkendara dan bagaimana mengurangi risiko itu. Misalnya, membangun budaya agar para orang tua tidak mengizinkan anaknya yang di bawah umur untuk mengemudi, baik itu sepeda motor maupun kendaraan roda empat. “Banyak sikap permisif di masyarakat kita, misalnya memberi izin anak di bawah umurnya mengemudikan sepeda motor,” sergah salah seorang peserta dari Supreme Energy, Sabtu, 22 November 2014 pagi.

Tim RSA Indonesia yang hadir, selain saya ada Lucky (Sekjen), Ivan (Kadiv Kegiatan), dan Dito (Bendahara). Tim mengajak agar para peserta menerapkan perilaku berkendara yang aman dan selamat tanpa perlu mengalami dahulu kecelakaan di jalan. Selain itu, memangkas mentalitas jalan pintas yang merupakan akar dari perilaku permisif dan berkendara ugal-ugalan yang bisa memicu kecelakaan.

Bagi RSA Indonesia, ngulik road safety di Supreme Energy sepanjang pagi hingga sore hari, merupakan salah satu fitur menyebarluaskan kampanye road safety. Kegiatan itu merupakan salah satu bentuk syiar guna mencapai tujuan agar wajah lalu lintas jalan di Indonesia kian humanis dan minim fatalitas kecelakaan. (edo rusyanto)

About Lucky

Disiplin, Tertib, Teratur. 3 hal inilah yang diajarkan oleh orang tua sejak saya kecil sehingga men-darah daging hingga saat ini. Semoga istiqomah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *