Jakarta, rsa.or.id — Sabtu (18/5/2019) menjadi momen bersejarah bagi Road Safety Association (RSA) Indonesia. Pada hari itu digelar Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi antar pengguna jalan. Acara sukses dihadiri oleh stakeholder keselamatan jalan, Korlantas Polri dan Kementerian Perhubungan, dan semua unsur pengguna jalan, mulai dari pejalan kaki, pesepeda kayuh, pesepeda motor, pengguna mobil, dan organisasi pegiat keselamatan jalan.
Acara yang digelar di Kedai Sinau, salah satu tempat ngopi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dimulai dengan paparan dari Badan Kehormatan RSA Indonesia, Rio Octaviano soal hasil Seminar Internasional NGO Road Safety seluruh dunia yang dihadiri RSA, berlangsung di Yunani beberapa waktu lalu.
Rio menyampaikan adanya perubahan pencapaian target penurunan angka kecelakaan lalu lintas di dunia sebesar 50% pada tahun 2030. “Untuk mencapai hal itu, Global Alliance NGO Road Safety mencanangkan program ‘Save Lives #SpeakUp’ yang bersamaan dengan Global Road Safety Week oleh United Nation atau #UNgrsw,” kata Rio menjelaskan.
Wujud nyata dari tagar #SpeakUp dilakukan di acara itu juga, dimana RSA meminta semua peserta untuk menuliskan ide, dan aspirasinya di atas signboard yang dibagikan. Banyak ide, dan aspirasi yang disampaikan peserta.
“Jumlah korban kecelakaan masih tinggi, saatnya kita lakukan action,” ujar salah satu peserta dari Save The Children yang diminta membacakan tulisan aspirasi di signboard.
“Karena sekarang bulan puasa, saya usulkan program PAHALA, yang artinya pakai helm di kepala,” kata peserta lain dari unsur pesepeda motor yang disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara pegiat Koalisi Pejalan Kaki, Alfred mengingatkan kembali akan fungsi trotoar. “Mengingatkan lagi buat kawan kawan. Trotoar bukanlah dekorasi. Iya jalur buat pejalan kaki. Kita semua adalah pejalan kaki,” ujar Alfred.
Lain lagi yang disampaikan komunitas First Aid For Indonesia (FAFI). Eko, perwakilan FAFI yang hadir mengatakan pentingnya pertolongan pertama pada korban kecelakaan. “First aid first protection. Setiap korban kecelakaan patut mendapat pertolongan dari orang yang paham. Banyak kasus kematian korban laka justru dipicu oleh pertolongan pertama yang tidak benar,” tukas Eko.
Dari stakeholder keselamatan jalan, Korlantas Polri diwakili AKBP Halim Rasyid, dan dari Kemenhub dihadiri Bapak Avi, dari Subdit Manajemen Keselamatan, Bapak Elia Octo dari Dit. Sarana.
Dalam sambutannya, mereka menyampaikan perkembangan terkini terkait kesiapan Pemerintah dalam menghadapi arus mudik lebaran 2019. “Kami telah siap mengamankan, dan melayani perjalanan mudik dan arus balik rekan-rekan sekalian. Kami pastikan perjalanan mudik nanti akan aman, nyaman, lancar dan selamat,” katanya. (ls)